Wadhrib lahum matsalan ash-haabalqoryati idz jāahal mursaluuun Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka 14. Idz arsalnā ilayhimutsnayni fakadzdzabuuhumaa fa’azzaznaa bitsaalitsinn faqoolā innaa ilaykum mursaluun (Yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka 2 orang utusan, kemudian mereka mendustakan ke-2 nya, kemudian Kami kuatkan dengan utusan yang ke-3 (utusan itu) berkata “sungguh, kami adalah orang-orang yang di utus kepadamu” 15. Qooluu mā antum illaa basyarum mitslunaa wamaa anzalrrohmaanu min syay in in antum illaa takdzibuuun. Wamā annzalnaa ‘alaa qowmihii mimm ba’dihii minn junndim minassamāi wamaa kunnaa munnzilīn Dan setelah dia (meningggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya 29. Inn kaanat illaa shoyhataw waahidatann faidzaa hum khoomidūn Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja, maka seketika itu mereka mati 30. Yaa hasrotan ‘alaa l’ibaadi maa ya’tiihim mir rosuulin illaa kaanuu bihi yastahziūn Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rosul kepada mereka, mereka selalu mengolok-oloknya 31. Alam yarow kam ahlaknaa qoblahum minalquruuni annahum ilayhim laa yarji’ūn Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah kami binasakan.
Doa Tahlil Arab dan Latin dan Yasin Lengkap. Bila ingin memiliki lantunan merdu bacaan suratnya dalam bentuk MP3 dari Qori’ Nabil Ar Rifai, silahkan Download Surat Yasin (di link ini). Semoga saat acara anda bisa membacanya dengan lancar. Jika ingin memilikinya sebenarnya akan lebih baik kalau beli bukunya langsung di toko buku agama. Tahlilan sendiri umumnya diisi dengan pembacaan dzikir dan juga surat Yasin. Dzikir sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas iman seseorang dan membuat seorang hamba lebih dekat kepada Alloh. Berikut ini teks yasin dan tahlil lengkap dengan tulisan arab, latin, dan juga terjemahannya. Yasin dan Tahlil.
Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka. Wainn kullul lammaa jamii’ul ladaynaa muhdorūn Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami 33. Wa aayatul lahumul ardhul maytatu ahyaynaahaa waakhrojnaa minhaa habbann faminhu ya’kulūn Dan suatu tanda (kebesaran Alloh) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan 34. Waja’alnaa fiihaa jannaatim min nakhiiliw wa-a’naabiw wafajjarnaa fiihaa minal’uyūn Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air 35.
Liya’kuluu minn tsamarihi wamaa ‘amilathu aydiihim afalaa yasykurūn Agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
Subhaanalladzii khalaqol azwaaja kullahaa mimmaa tummbitul ardhu wamin anfusihim wamimmaa laa ya’lamūn Mahasuci (Alloh) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui 37. Waaayatul lahumullaylu naslakhu minhunnahaaro fa-idzaa hum muzhlimūn Dan suatu tanda (kebesaran Alloh) bagi mereka adalah malam, Kami tanggalkan siang dari malam itu,maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan 38. Wasysyamsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika taqdiiru l’aziizi l’aliim Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Alloh) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui 39. Walqomaro qoddarnaahu manaazila hattaa ‘aada kal’urjuuni lqodīm Dan telah kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga setelah ia sampai ke tempat persaran yang terakhir kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua 40. Laa sysyamsu yammbaghii lahaa an tudrikal qomaro walaallaylu saabiqu nnahaari wakullunn fii falakiy yasbahūn Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum fiilfulkil masyhūn Dan suatu tanda (kebesaran Alloh) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan 42. Wakhalaqnaa lahum mim mitslihi maa yarkabūn Dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai 43. Wa-in nasya’nughriqhum falaa shoriikho lahum walaa hum yunqodzūn Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka.
![Surat Surat](http://cdn.apk-cloud.com/detail/screenshot/6MbfwOn6oWuvIkdCfCrLnZUZWmwxlS1SoPN_mxi8XMBusyoQOgr1-ItJbDW_Oko-BjI=h900.png)
Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan 44. Illaa rahmatam minnaa wamataa’an ilaa hīn Melainkan (kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu 45. Wa-idzaa qiila lahumuttaquu maa bayna aydiikum wamaa kholfakum la’allakum turhamūn Dan apabila dikatakan kepada mereka “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (akhirat) agar kamu mendapat rahmat” 46. Wamaa ta’tiihim min aayatim min aayaati rabbihim illaa kaanuu ‘anhaa mu’ridhiin Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya 47.
Wa-idzaa qiila lahum anfiquu mimmaa rozaqokumulloohu qoolalladziina kafaruu lilladziina aamanuu anuth’imu mal law yasyaaullaahu ath’amahu in anntum illaa fii dholaalim mubīn Dan apabila dikatakan kepada mereka “infakanlah sebagian rezeki yang diberikan Alloh kepadamu” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman “apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Alloh menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata” 48. Wayaquuluuna mataa haadzaalwa’du inn kunntum shoodiqīn Dan mereka (orang-orang kafir) berkata “kapan janji (hari berbangkit) itu terjadi jika kamu orang-orang yang benar?” 49. Maa yanzhuruuna illaa shoyhataw waahidatann ta’khudzuhum wahum yakhishshimūn Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar 50.
Falaa yastathii’uuna tawshiyataw walā ilā ahlihim yarji’ūn Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya 51. Wanufikho fii shshuuri faidzaa hum minal ajdaatsi ilaa robbihim yansilūn Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya 52. Qooluu yaa waylanaa mam ba’atsanaa mim marqadinaa haadzaa maa wa’ada rrohmaanu washodaqal mursalūn Mereka berkata “celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” inilah yang dijanjikann (Alloh) Yang Maha Pengasih dan benarlah rosul-rosul-Nya 53. Inn kaanat illaa shoyhataw waahidatann fa-idzaa hum jamii’ul ladaynaa muhdarūn Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab) 54.
Falyawma laa tuzhlamu nafsun syayaw walaa tujzawna illaa maa kuntum ta’malūn Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan Buku Yasin dan Tahlil yasin dan tahlil – blog.elmuha.net – yasin dan tahlil. Awa lam yaraw annaa kholaqnaa lahum mimmaa ‘amilat aydiinā an’aamann fahum lahaa maalikūn Dan tidaklah mereka melihat bahwa Kami telah melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?
Wadzallalnaahaa lahum faminhaa rokuubuhum waminhaa ya’kulūn Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka, lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan 73. Walahum fiihaa manaafi’u wamasyaaribu afalaa yasykurūn Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maa mengapa mereka tidak bersyukur? Wattakhodzuu min duunillaahi aalihatal la’allahum yunnshorūn Dan mereka mengambil sesembahan selain Alloh agar mereka mendapat pertolongan 75. Laa yastathii’uuna nashrohum wahum lahum jundun muhdhorūn Mereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka, padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu 76.
Falaa yahzunnka qowluhum innaa na’lamu maa yusirruuna wamaa yu’linūn Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan 77. A wa lam yarol-innsanu anna khalaqnahu min nutfatinn fa idzaa huwa khosimum mubīn Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata 78. Wa dhoroba lana matsalaw wa nasiya kholqoh, qoola may yuhyil-izhooma wa hiya ramīm Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya, dia berkata “siapakah yang dapat menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur luluh?” 79. Qul yuhyiihal ladziiii ann syaahaaa awwala marroh, wa huwa bi kulli kholqin ‘aliiim. Katakanlah (Muhammad) “yang akan menghidupkan ialah (Alloh) yang menciptakannya pertama kali.
Dan Dia Maha mengetahui tentang segala mahluk 80. Innamaa ja’ala lakum minasy syajaril akhdhori naaronn faidzaa anntum minhu tuuqiduun. Yaitu (Alloh) menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu 81. Awa laysalladzii kholaqossamaawaati wal-ardho biqoodirin ‘alaa ayyakhluqo mitslahum balaa wahuwal khollaaqul ‘alīm Dan bukanlah (Alloh) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)?
Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui 82. Innamā amruhu idzā arooda syay-an ay yaquula lahu kunn fayakūn Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu 83. Fasubhaanalladzii biyadihii malakuutu kulli syayiw wailayhi turja’ūn Maka Mahasuci (Alloh) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Surat Yasin terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin. Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Al Quran, maka demikian pula arti Yaasiin yang terdapat pada ayat permulaan surat ini, yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain: Allah bersumpah dengan Al Quran bahwa Muhammad s.a.w. Benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.
Pada surat Yaasiin disebutkan tentang kekuasaan Allah membangkitkan manusia dan menghidupkannya kembali, karena Dia-lah yang menciptakan mereka dan Dia-lah yang menghendaki demikian, sedang surat Ash Shaffaat menjelaskan lebih luas dengan mengemukakan contoh-contoh yang berhubugnan dengan itu. Surah Yaasiin mengemukakan tentang Al Quran, kenabian Muhammad, menegaskan adanya hari berbangkit disertai bukti-buktinya baik bukti-bukti alamiyah maupun bukti-bukti akliyah; kemudian mengemukakan beberapa perumpamaan diantaranya dengan mengemukakan kisah utusan-utusan Nabi Isa Almasih a.s dengan penduduk Anthakiyah. Kesemuanya dikemukakan sebagai penghibur hati Rasulullah s.a.w. Dan untuk menambah keyakinan orang-orang yang beriman yang sedang mengalami tekanan-tekanan dari kaum musyrikin.
Tafsir Ibnu Katsir Surah Yaasiin. Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdlari naaran fa idzaa antum minHu tuuqiduun (“Yaitu Rabb yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan api dari kayu itu.”) yaitu Rabb yang memulai penciptaan pohon ini dari air, hingga menjadi hijau indah, berbuah dan berbunga, kemudian Dia mengulanginya hingga menjadi kayu-kayu kering untuk menyalakan api. Seperti itu pula Dia melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya dan Mahakuasa atas apa saja yang dikehendaki-Nya, tidak ada satupun yang mampu mencegah-Nya. Qatadah berkata tentang firman-Nya: Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdlari naaran fa idzaa antum minHu tuuqiduun (“Yaitu Rabb yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan api dari kayu itu.”) Rabb yang menjadikan api ini dari pohon tersebut tentu Mahakuasa untuk membangkitkannya.”. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha mengetahui.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia. Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Yaasiiin:81-83) Allah berfirman mengabarkan dan mengingatkan tentang kekuasaan-Nya yang agung dalam menciptakan tujuh lapis langit dan yang terkandung di dalamnya berupa bintang-bintang yang beredar dan tetap, serta menciptakan tujuh lapis bumi dan apa yang terkandung di dalamnya berupa gunung-gunung, batu-batuan, lautan, hutan dan isinya. Diapun mengarahkan untuk mengambil dalil tentang dikembalikannya jasad-jasad dengan penciptaan sesuatu yang agung inii, seperti firman Allah: lakhalqus samaawaati wal ardli akbaru min khalqin naasi (“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia.”)(al-Mu’min: 57) A wa laisal ladzii khalaqas samaawaati wal ardla biqaadirin ‘alaa ay yakhluqa mitslaHum (“Dan tidakkah Rabb yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu?”) yaitu seperti manusia. Lalu Dia mengulanginya mereka seperti Dia memulai penciptaan mereka. Hal itu dikatakan oleh Ibnu Jarir.
Balaa wa Huwal khallaaqul ‘aliim. Innamaa amruHuu idzaa araada syai-an ay yaquula laHuu kung fayakuun (“Benar, Dia berkuasa. Dan Dia-lah Mahapencipta lagi Mahamengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah maka terjadilah ia.’”) yaitu Dia memerintahkan kepada sesuatu hanya dengan satu perintah, tidak butuh pengulangan dan penguat. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Abu Dzarr berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘Hai hamba-hamba-Ku, seluruh kalian adalah berdosa kecuali orang yang Aku beri ‘afiat. Maka minta ampunlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni kalian. Seluruh kalian adalah fakir kecuali orang yang Aku cukupi.
Sesungguhnya Aku Mahapemurah, dimana tidak ada orang yang pemurah yang memberikan kemurahannya. Aku melakukan apa yang Aku kehendaki. Pemberian-Ku adalah al-Kalam dan siksa-Ku adalah al-Kalam. Jika Aku menghendaki sesuatu, Aku hanya mengatakan: ‘Jadi’, maka jadilah.’” Dan firman Allah Ta’ala: fa subhaanalladzii biyadiHii malakuutu kulli syai-iw wa ilaiHi turja’uun (“Maka, Mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”) yaitu pensucian, pengkultusan dan pembebasan dari keburukan bagi Rabb Yang Mahahidup lagi Mahaberdiri Yang di Tangan-Nya kekuasaan langit dan bumi.
Dan hanya kepada-Nya kembali seluruh urusan. Hanya hak-Nya menciptakan dan memerintah dan hanya kepada-Nya dikembalikan seluruh hamba. Lalu Dia membalas setiap pelaku sesuai amalnya.
Dia Mahaadil, Mahapemberi nikmat lagi Mahamemiliki karunia. Dan makna firman: Dan firman Allah Ta’ala: fa subhaanalladzii biyadiHii malakuutu kulli syai-iw (“Maka, Mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu,”) seperti firman Allah: qul mam biyadiHii malakuutu kulli syai-in (“Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu?’”)(al-Mu’minun: 88) Al-mulku dan al-malakuutu memiliki satu makna seperti kata rahmatun dan rahamuutun, raHbatun dan raHabuutun, khabarun dan khabaruutun. Di antara manusia ada orang yang mengira bahwa al-mulku adalah alam jasad fisik dan al-malukuutu adalah alam ruh. Pendapat yang shahih adalah pendapat yang pertama, dan itulah yang dipegang oleh jumhur mufassirin dan lain-lain. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Hudaifah –yaitu Ibnul Yaman- berkata: “Suatu malam aku melaksanakan shalat malam bersama Rasulullah saw.
Lalu beliau membaca tujuh ayat panjang dalam beberapa rakaat. Jika Rasulullah saw. Mengangkat kepalanya dari ruku’ beliau mengucapkan “sami’allaaHuliman hamidah” kemudian beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Rabb Yang memiliki Malakuut, Jabaruut, kesombongan dan keagungan.” Ruku’ beliau sama dengan berdirinya dan sujudnya seperti ruku’nya. Lalu beliau selesai dan hampir-hampir kedua kakiku terluka.” Abu Dawud, at-Tirmidzi dalam asy-Syamaa-il dan an-Nasa-i, dari Hudzaifah, bahwa dia melihat Rasulullah saw. Melakukan shalat malam dan berdoa: “AllaHu akbar 3x Rabb Yang memiliki Malakuut, Jabaruut, kesombongan dan keagungan.” Kemudian beliau membaca doa iftitah, lalu membaca surat al-Baqarah, kemudian beliau rukuk dan rukuknya hampir sama dengan berdirinya.
Dan beliau berdoa dalam rukuknya: “Subhaana rabiyal adziim Mahasuci Rabb-ku yang Mahabesar.” Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari rukuk dan berdirinya hampir sama dengan rukuknya. Dan beliau berdoa dalam berdirinya itu: “Lirabbiyal hamdu untuk Rabbku puji-pujian” kemudian beliau sujud dan sujudnya itu hampir sama dengan berdirinya. Beliau berdoa dalam sujudnya::”Subhaana rabbiyal a’laa Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi” kemudian beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan beliau duduk di antara dua sujud yang hampir sama dengan sujudnya. Beliau berdoa dalam duduknya: “Rabbighfirlii Rabbku, ampunilah aku” lalu beliau shalat empat rakaat dan membaca surat al-Baqarah, Ali ‘Imran, an-Nisaa’, al-Maa-idah atau al-An’am –Syu’bah ragu-ragu- ini adalah lafazh Abu Dawud.
Baca Juga Surat Lainya: Setelah sahabat selesai membaca Alqur'an Surat yasin, Jangan Lupa Untuk Mengajak Orang lain juga untuk membacanya, Biar Kita mendapatkan amal / pahala yang Banyak dengan menyuruh orang lain membaca alquran. Amin Caranya Klik Share Ke Facebook dan Twiter atau dengan Google + dan Lintasme Di Bawah Ini.